UA-169280022-1 Ramadhan di Jepang Saat Pandemi COVID-19 - Lembar Arsita Rahadiyani, Personal Blog milik Arsita Rahadiyani Loekito berisi cerita dan pengalaman

Ramadhan di Jepang Saat Pandemi COVID-19

by - May 10, 2020


Islam di Jepang, Ramadhan di Jepang Saat Pandemi COVID-19

Menjalani Ramadhan di Jepang Saat Pandemi COVID-19

Tidak seperti Ramadhan yang pernah aku lewati selama empat tahun sebelumnya, kali ini beberapa kemeriahan perayaan Bulan Penuh Rahmah tidak dapat dilakukan karena kondisi pandemi yang tengah melanda sebagian besar negara di dunia, Jepang pun tak terkecuali. Berikut ini kisah dalam menjalankan Ramadhan di Jepang saat pandemi COVID-19.

Ramadhan di Tsukuba, Jepang 

Tiada hentinya kupanjatkan kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan rezeki yang telah dilimpahkan kepada kami sekeluarga sampai dengan hari ini, salah satunya adalah memiliki kesempatan untuk menjalani aktivitas Bulan Suci Ramadahan di Jepang.
Tahun 2020 bertepatan dengan1441 Hijriah, merupakan tahun kelima bagiku dalam menjalani bulan Ramadhan di tahun kedua Era Kekuasaan Kaisar Naruhito Jepang yang barusaja dilantik Oktober 209 lalu. Menjadi tahun keenam bagi suamiku. Tahun 2015, ia harus menjalani ibadah puasa tanpa istri dan anak dengan menempati asrama mahasiswa single Universitas Tsukuba, karena sebagai Research Student tahun pertama di Fakultas tempatnya bernaung belum diperkenankan untuk memboyong serta keluarga ke Jepang.

Banyak pelajaran, pengalaman dan hal mengesankan yang aku rasakan selama menjalankan ibadah bulan puasa dengan tinggal di Tsukuba, kota yang terletak di Provinsi Ibaraki, Jepang. Kota yang terletak sekitar 60 km di sebelah timur laut Kota Metropolitan Tokyo.

Sejak tahun 2016, yang artinya sudah selama empat tahun berbagai kegiatan religius kami sekeluarga jalani bersama komunitas muslim di kota yang mendapat julukan sebagai Kota Ilmu Pengetahuan Jepang, Tsukuba Science City. Mulai dari menjalani puasa dengan durasi lebih panjang dari waktu di Tanah Air, pergi ke Masjid untuk beribadah sholat wajib dan/ Tarawih, bersosialisai dengan Komuntas Muslim dari berbagai negara, serta mempersiapkan dan mengikuti event berbuka puasa bersama di Masjid.

Pandemi COVID-19


Tetapi ada yang berbeda dengan Ramadhan kali ini. Sejak awal tahun, Sebagian besar negara di dunia mulai dilanda pandemi suatu penyakit setelah sebelumnya hal ini terjadi pertama kali di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir 2019.

Bahkan pada 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) telah mengumumkan status pandemi global untuk penyakit virus corona 2019 yang juga disebut corona virus disease 2019 (COVID-19). Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara dalam kasus COVID-19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena seluruh warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19. Dengan ditetapkannya status global pandemic tersebut, WHO sekaligus mengonfirmasi bahwa COVID-19 merupakan darurat internasional.


Jepang di Masa Pandemi COVID-19

Mulai 7 April 2020 Status Keadaan Darurat atau 緊急事態宣言, (baca: kinkyuu jitai sen gen), resmi diberlakukan pada tujuh Prefektur di Jepang, antara lain Tokyo, Kanagawa, Saitama, Chiba, Hyogo, Osaka dan Fukuoka. Bahkan baru sepuluh diberlakukan karena  meningkatnya jumlah orang yang terpapar, pada tanggal 17 April 2020 PM Jepang, Shinzo Abe, mengubah Status Keadaan Darurat tersebut menjadi diberlakukan tak hanya di tujuh Prefektur saja melainkan di seluruh Jepang tak terkecuali.

Hal ini tentu sangat berdampak dengan aktivitas masyarakat. Pemerintah telah mengeluarkan himbauan untuk membatasi aktivitas di luar rumah, mengupayakan teleworking, menghindari keramaian, bila perlu untuk bepergian (keperluan mendesak) agar menghindari rush hour, menjaga jarak dengan orang lain, sampai dengan menunda/menghindari acara berkumpul, serta selalu memakai masker sebagai pencegahan agar droplet tidak tersebar untuk penularan dari/ke orang lain. Bahkan kegiatan bersekolah pun diliburkan, yang tadinya hanya sampai 19 April diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2020.


Aktivitas Keagaaman di Masjid Tsukuba

Sampai dengan akhir Maret 2020, kegiatan keagamaan di Masjid Tsukuba masih dilakukan seperti biasa, yakni sholat berjamaah dan kajian komunitas. Sebagai warga negara yang baik tentu saja berkewajiban mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Setelah sejak pertengahan Maret memberlakukan pembatasan durasi serta upaya menjaga jarak antar jamaah dengan membagi kloter pelaksanaan Sholat Jumat, ahirnya pada 4 April 2020, Forum Keluarga Muslim Indonesia Tsukuba (FKMIT) sebagai salah satu Komunitas Muslim Tsukuba akhirnya mendapatkan informasi resmi yang dikeluarkan oleh Tsukuba Islamic Association (TIA), sebagai penanggung jawab Masjid Tsukuba, perihal diberhentikannya kegiatan sholat berjamaah serta penutupan bangunan Masjid sementara waktu. Puncaknya adalah dikeluarkannya pengumaman tentang himbauan TIA kepada seluruh komunitas muslim agar melaksanaan Tarawih di rumah selama bulan Ramadhan 1441 H. Artinya segala bentuk kegiatan yang biasa dilakukan di masjid yang terletak sekitar 2,5 Km dari Tsukuba University Hall atau lebih dikenal dengan 大学会, (baca: daigaku kaikan) menjadi tidak bisa dilakukan.


Kemeriahan Ramadhan seperti melaksanan Tarawih, Kajian Al-Quran, Ifthor (kegiatan berbuka puasa bersama) serta I’tikaf di Masjid yang urung dilakukan tentu menimbulkan sedikit kesedihan bagi seluruh jamaah. Terutama karena Ramadhan tahun ini sebetulnya kami dapat merasakan nikmatnya beribadah di bangunan Masjid Tsukuba yang diresmikan tanggal 3 Januari 2020 lalu.

Islam di Jepang, Ramadhan di Jepang Saat Pandemi COVID-19
Bangunan Baru Masjid Tsukuba. Sumber: Dokumentasi Pribadi


Mengambil Hikmah dan Mengoptimalkan Ibadah

Namun sebagai ummat-Nya kita harus dapat mengambil hikmah atas peristiwa yang Allah tetapkan, demikian juga halnya dengan Pandemi COVID-19 ini. Beberapa hikmah yang dapat dipetik adalah membuat kita sadar bahwa manusia hanyalah makhluk yang lemah, tidak ada yang berkuasa memberikan wabah ini selain Allah dan tidak ada yang bisa menghilangkan wabah ini selainAllah,  berusaha untuk terus memperbaiki diri salah satunya adalah dengan mengoptimalkan ibadah dari rumah, melatih kesabaran dan meperbanyak taubat kepada Allah serta menambah peluang beramal saleh membantu saudara muslim yang kesulitan di masa pandemi ini.

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati” (QS. Ali-Imran: 13)
Bersama teman-teman pengurus Forum Pengajian Muslimah Indonesia-Tsukuba, kami mengupayakan untuk dapat bersilaturahim mengadakan majelis ilmu. Beberapa kegiatan yang kami lakukan adalah mengadakan Kajian Online menyambut Ramadhan, Program Tilawah Online One Day One Juz disertai dengan Kajian Review, Program TPA Online bagi anak-anak, serta Program Menulis bertema Ramadhan bagi seluruh Muslimah di Tsukuba.

Ramadhan di jepang masa Pandemi, Kajian Online
Turut  berkontribusi mendesain Logo Profile Line Group untuk Komunitas Muslimah di Tsukuba. Sumber : Dokumentasi Pribadi.

Ramadhan di jepang masa Pandemi, Kajian Online
Flyer Kajian Komunitas Muslimah di Tsukuba buatan pengurus. Sumber: Dokumentasi Pribadi


Aktivitas menjalankan ibadah selama Ramadhan bersama keluarga pun menjadi lebih optimal, karena himbauan Work & Learn from Home bagi mahasiswa dan siswa sekolah. Anak-anak menjadi lebih khusuk menjalankan puasa di rumah, berbeda dengan tahun sebelumnya yang harus menahan diri saat di sekolah terlebih lagi saat jam makan siang bersama, karena di sekolah Jepang aktivitasnya tidak berubah. Interaksi bersama Al-Quran serta dzikir bisa lebih ditingkatkan lagi. Sholat berjamaah dan Tarawih bersama keluarga bisa terus dilakukan sehingga menambah bonding keluarga. Orang tua dapat membimbing anak dalam memperkenalkan/mengajarkan syariat Islam.  

Semoga pandemi ini segera berakhir dan kondisi berangsur normal kembali.
Semoga Allah SWT memudahkan dan mengoptimalkan ibadah kita di Bulan Ramadhan ini.
Aamiin Yaa Robbal A’lamiin

Profil Penulis 
ARL


Tulisan ini dibuat untuk Lomba Menulis dalam rangka Semarak Ramadhan 1441 H Ibu Profesional Asia.




You May Also Like

0 comments

Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊

Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝