UA-169280022-1 Penerapan Kebiasaan Baru Setelah Dicabutnya Status Keadaan Darurat di Jepang - Lembar Arsita Rahadiyani, Personal Blog milik Arsita Rahadiyani Loekito berisi cerita dan pengalaman

Penerapan Kebiasaan Baru Setelah Dicabutnya Status Keadaan Darurat di Jepang

by - June 02, 2020

Penerapan Kebiasaan Baru Setelahnya dicabutnya status keadaan darurat Jepang
Pemandangan Tokyo Sky Tree dari arah Sungai Sumidagawa. Dokumentasi Pribadi 


Tanggal 25 Mei 2020 lalu 緊急事態宣言, (baca: kinkyu jitai sengen) atau Status Keadaan Darurat Resmi dicabut oleh Pemerintah Jepang. Perlahan aktivitas warga mulai berjalan kembali, meski belum normal seperti sediakala. Pemerintah tetap memberikan arahan kepada warganya guna mencegah timbulnya kasus baru setelah status ini resmi tidak lagi diberlakukan. Ingin tahu bagaimana  Jepang tetap mengatur pembatasan aktivitas bagi warganya? Silahkan simak penerapan kebiasaan baru menuju new normal setelah dicabutnya status keadaan darurat Jepang. 

Genap sepekan setelah Status Keadaan Darurat Skala Nasional resmi dicabut oleh Pemerintah Jepang. Meski demikian arahan tetap diberikan kepada warga dalam menjalani aktivitas harain guna langkah pencegahan terhadap timbulnya kembali kasus Covid-19.

Penerapan Kebiasaan Baru Menuju New Normal Setelah Dicabutnya Status Keadaan Darurat di Jepang

Berikut ini kutipan arahan pemerintah Jepang kepada warga, yang telah diterjemahkan oleh Ibu Yati Anggarini, seorang ibu warganegara Indonesia yang aktif di Komunitas Wanita Indonesia Berkarya di jepang. 

1. Pencegahan Penularan Dasar Untuk Masing-masing Individu

Setiap individu diwajibkan untuk memperhatikan 3 hal berikut ini sebagai upaya dasar dalam pencegahan penularan secara individu, yaitu Physical Distancing, memakai masker dan mencuci tangan. Penjabarannya bisa dilihat di bawah ini: 
  • Tindakan dasar yang terus dilakukan adalah physical distancing atau menjaga jarak aman dengan orang lain, disarankan sebisa mungkin 2 meter (minimal 1 meter)
  • Saat hendak beraktivitas di luar rumah, agar selalu memakai masker dan memilih lokasi luar ruangan (outdoor) daripada dalam ruangan (indoor). 
  • Untuk menghindari droplet, saat berkomunikasi atau berbicara langsung dengan orang lain, tetap memakai masker dan mengusahakan untuk tidak berhadapan langsung. 
  • Selalu menerapkan etika saat batuk / bersin
  • Selalu menjaga sirkulasi udara dalam ruangan
  • Menghindari  3密:密集 padat、密接 rapat、密閉 tertutup
  • Mengecek suhu badan dan kondisi kesehatan setiap pagi. Apabila ada gejala demam atau pilek, tidak memaksakan diri dan beristirahat di rumah.
  • Rajin untuk mencuci dan mensterilkan tangan selama 30 detik dengan air dan sabun, atau menggunakan desinfektan juga diperbolehkan. 
  • Selepas beraktivitas di luar rumah, segeralah mencuci tangan dan wajah. Sebisa mungkin untuk mandi dan berganti baju. 
  • Selalu memperhatikan kondisi kesehatan pribadi agar tetap bugar dan sehat. 
  • Bagi orang yang rentan, seperti lansia dan orang dengan penyakit bawaan, diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatannya saat hendak beraktivitas ke luar rumah atau bertemu orang lain. 

2. Pencegahan Penularan Saat Aktivitas Bepergian

Selain itu pemerintah juga memberikan arahan tentang pencegahan penularan saat bepergian. Dijelaskan pada langkah-langkah berikut ini:
  • Menghindari bepergian dari dan ke daerah atau wilayah dimana kondisi penularan masih mewabah
  • Menghindari mudik dan jalan-jalan. Perjalanan dinas hanya dalam kondisi yang sudah tidak bisa dihindarkan lagi
  • Untuk berjaga-jaga saat tertular, agar selalu membuat catatan tentang aktivitas yang dilakukan, seperti lokasi, serta telah bertemu dengan siapa saja. 
  • Selalu waspada dengan kondisi penularan di daerah tempat tinggal

3. Kehidupan Sehari-hari Dalam Berbagai Situasi

Arahan yang diberikan Pemerintah Jepang juga diberikan kepada warga guna diterapkan di  saat melakukan berbagai aktivitas, misalnya sebagai panduan untuk aktivitas berbelanja, aktivitas berolahraga atau menikmati hiburan. 

Arahan saat aktivitas berbelanja:
  • Memanfaatkan belanja online
  • Belanja sendiri atau dengan jumlah orang seminimal mungkin
  • Membayar secara elektronik (cashless)
  • Merencanakan apa yang dibeli dan diselesaikan secepat mungkin
  • Menghindari menyentuh barang-barang sample dan pajangan
  • Menjaga jarak saat antri di kasir

Arahan saat aktivitas berolahraga atau menikmati hiburan:
  • Pilih waktu dan lokasi yang sepi untuk pergi ke taman
  • Olahraga, yoga di rumah dengan memanfaatkan video
  • Jogging dengan jumlah orang seminimal mungkin
  • Jaga jarak apabila berpapasan dengan orang lain
  • Memanfaatkan sistem reservasi
  • Tidak berada dalam ruangan sempit untuk waktu yang lama
  • Menyanyi dan memberikan dukungan dengan menjaga jarak atau sencara online (warga Jepang senang dengan aktivitas menyanyi / berkaraoke)
Arahan saat menggunakan Transportasi Publik:
  • Mengurangi percakapan
  • Menghindari jam-jam padat
  • Memanfaatkan sepeda dan juga jalan kaki
Arahan saat menggunakan fasilitas Rumah Makan:
  • Memanfaatkan fasilitas take out dan delivery
  • Makan di luar ruangan sambil menikmati udara segar
  • Tidak menggunakan piring besar bersama-sama, pilih yang individual
  • Tidak duduk berhadapan tetapi bersebelahan
  • Konsentrasi kepada masakan dan menghindari berbicara
  • Menghindari menuangkan minuman kepada orang lain dan bergantian menggunakan gelas
Arahan saat mengikuti Acara seremonial / Acara Keluarga:
  • Menghindari acara makan dengan jumlah orang yang banyak
  • Tidak ikut apabila ada gejala demam dan pilek

4. Bekerja dengan kebiasaan baru

Bahkan untuk para warganya yang sangat senang dengan aktivitas bekerja, pihak pemerintah Jepang juga memberikan panduan dan arahan setelah Status Keadaan Darurat Skala Nasional dicabut pada 25 Mei 2020 lalu. Adapun panduan dan arahan pemerintah antara lain: 
  • Bekerja dengan telework dan rotasi jadwal kerja
  • Menggeser jam kerja
  • Menggunakan kantor yang luas
  • Rapat secara online
  • Bertukar kartu nama secara online
  • Menjaga sirkulasi udara dan menggunakan masker saat rapat secara langsung


Situs terkait: 

Arahan dan panduan yang diberikan kepada warga masyarakat di Jepang ini merupakan salah satu contoh langkah pemerintah guna pencegahan terhadap timbulnya kasus baru Covid-19. Hal ini diberlakukan pemerintah untuk kepentingan, keselamatan dan kesehatan warga masyarakat. Namun yang terpenting dari semua itu adalah kerjasama dan partisipasi aktif dari warga masyarakat dalam melaksanakan himbauan dan arahan dari pemerintah. Tanpa peran serta masyarakat maka upaya pemerintah dalam upaya pencegahan tentu tidak akan berhasil. Oleh karena itu, marilah kita menjadi agen perubahan menjadi salah satu orang yang berperan penting dalam upaya pencegahan Covid-19 ini.  

Semoga bermanfaat. 

Salam hangat
ARL


You May Also Like

4 comments

  1. Hai Mbak Sita
    Wah begini ya Tata aturan di Jepang. Di Jakarta mulai besok nih Masa transisi menuju new normal.
    Salam kenal!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga Mbak Helena
      Semoga semua pihak terus bekerja sama guna upaya pencegahan timbulnya virus kembali ya Mbak..

      Delete
  2. aku berdoaaa banget january 2021 jepng udah normal dan bisa kesana lagi :(.. ini salah satu negara favoritku , dan biasanya 2 thn sekali aku slalu balik ke jepang. sedih sih kalo sampe ga bisa balik thn depan :(. udah janji ke anak2 bakal ngajakin ke daerah selatan kalo jadi. Sekarang ini WNI msh msk dalam list yyg ga bisa masuk ke jepang soalnya :(. makanya aku berharap thn depan semuanya udh normal..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ya Mbak Fanny,
      Wah, sudah kerap ke Jepang ya?
      Udah mampir kemana aja?
      Selatan berarti daerah Osaka-Kyoto ya Mbak?

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊

Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝