UA-169280022-1 Kelanjutan Status Keadaan Darurat Jepang Saat Pandemi Covid-19 - Lembar Arsita Rahadiyani, Personal Blog milik Arsita Rahadiyani Loekito berisi cerita dan pengalaman

Kelanjutan Status Keadaan Darurat Jepang Saat Pandemi Covid-19

by - May 28, 2020

Kelanjutan Status Keadaan Darurat di Jepang Saat pandemi Covid-19

Corona Virus Disease-19
atau yang dikenal juga dengan Covid-19 telah melanda sebagian besar negara di dunia dan Jepang menjadi salah satunya. Penetapan Status Keadaan Darurat Skala Nasional telah diambil sejak 17 April 2020 sebagai upaya pencegahan meluasnya area penyebaran untuk diberlakukan sampai dengan 6 Mei 2020. Namun di awal bulan Mei, Ministry of Health Labour and Welfare Japan, menyampaikan hasil evaluasi setelah dua pekan penetapan kebijakan pemerintah pusat tersebut. Lalu, bagaimanakah kelanjutan Status Keadaan Darurat di Jepang Saat Pandemi Covid-19?Apakah hanya berlaku sampai awal Mei 2020?
Sebagai salah satu instansi yang menangani langsung pandemi covid-19 di Jepang, Ministry of Health Labour and Welfare Japan, bertanggung jawab untuk menyampaikan segala informasi baik hasil evaluasi atas temuan/data yang berhasil dihimpun dan diolah. Nantinya pengkajian tim ahli daei instansi ini menjadi dasar penetapan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah Jepang. Terutama berkaitan dengan kelanjutan Status Keadaan Darurat di Jepang atau dalam bahasa Jepang disebut 緊急事態宣言 (baca: kinkyu jitai sengen).

Setelah dua pekan diberlakukannya Status Keadaan Darurat Berskala Nasional di Jepang, tim ahli dari Ministry of Health Labour and Welfare Japan, Kementrian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, menyampaikan hasil evaluasinya terhadap pemberlakuan kebijakan pemerintah pusat tersebut.

Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil Laporan Tim Ahli Ministry of Health Labour and Welfare Japan yang disampaikan pada Jumat, 1 Mei 2020. Hasil terjemahan oleh Yati Anggarini, seorang ibu yang berdomisili di Tokyo dan aktif di Komunitas Wanita Indonesia Berkarya di Jepang.
Dengan kerjasama dari semua warga masyarakat, sampai saat ini Jepang berhasil menghindari terjadinya “overshoot”, dan kecenderungan terhadap jumlah pasien baru menjadi menurun. Di lain pihak masih diperlukan perubahan perilaku dalam masyarakat secara menyeluruh dalam mengurangi kontak langsung dari orang ke orang. Selain itu juga masih diperlukannya tindakan untuk mengupayakan fasilitas kesehatan untuk mencegah meningkatnya jumlah pasien dengan gejala berat serta mencegah bertambahnya jumlah pasien yang meninggal.

Dengan laporan di atas dari Tim Ahli, pemerintah Jepang sedang memproses untuk memperpanjang status keadaan darurat selama kurang lebih 1 bulan, dan akan ditetapkan secara resmi pada tanggal 4 Mei 2020.
Situs terkait:

Kelanjutan Status Keadaan Darurat Jepang Saat Pandemi Covid-19
PM Shinzo Abe


Kondisi Penularan di Tokyo

Pada tanggal 9 April, jumlah pasien baru per hari mencapai 250 orang, akhir-akhir ini di bawah 100 orang per hari. Jumlah pasien baru cenderung menurun tetapi kecepatan turun lebih lama daripada saat kecepatan naik. Di Tokyo, jumlah pasien baru dari “kegiatan-kegiatan malam” menurun secara drastis, tetapi presentasi penularan di dalam rumah sakit & fasilitas kesehatan, serta penularan dalam keluarga meningkat. Pada tanggal 1 April, waktu yang diperlukan untuk jumlah pasien naik menjadi 2 kali lipat (selama 7 hari terakhir) adalah 2.3 hari. Pada tanggal 1 Mei sudah menjadi 3.8 hari.


Kondisi Penularan Secara Nasional

Sekitar tanggal 10 April, jumlah pasien baru per hari mendekati 700 orang per hari. Akhir-akhir ini 200 orang per hari. Kecepatan jumlah pasien baru turun lebih lama daripada ketika jumlah pasien naik drastis setelah tanggal 20 Maret.
Dibandingkan dengan Tokyo, jumlah penurunan di daerah cenderung lebih kecil dikarenakan penularan meluas yang berasal dari perpindahan orang dari kota-kota besar ke daerah.

Jumlah Tes PCR yang Terbatas

Di Jepang, tes PCR hanya dibatasi untuk orang yang dianggap perlu berdasarkan keputusan dokter, maka dari itu tidak bisa menggambarkan kondisi penularan secara keseluruhan. Meskipun begitu, dengan data jumlah pasien baru cenderung menurun, dan di beberapa daerah waktu yang diperlukan sampai jumlah pasien naik menjadi 2 kali lipat sudah semakin lama, bisa disimpulkan bahwa jumlah pasien baru cenderung menurun.

Kondisi Penyediaan Fasilitas Kesehatan

Rata-rata waktu yang diperlukan untuk rawat inap sekitar 2-3 minggu. Meskipun jumlah pasien baru cenderung menurun, untuk sementara waktu beban cukup tinggi bagi fasilitas kesehatan masih akan berlanjut.

Tindakan yang Diperlukan

Meskipun jumlah pasien baru di Jepang cenderung menurun, untuk sementara waktu masih diperlukan tindakan seperti yang dilakukan saat ini karena apabila jumlah pasien baru naik lagi akan memberikan beban lebih kepada sistem fasilitas kesehatan.
Di lain pihak, karena waktu yang diperlukan semakin lama, dikhawatirkan dampak negatif kepada kehidupan sehari-hari masyarakat sangat besar dan juga mulai lelah dengan semua batasan yang ada saat ini.
Maka dari itu, perlu dipertimbangkan untuk memperlunak sebagian batasan-batasan terutama untuk kegiatan yang penting bagi masyarakat dengan tetap menurunkan resiko penularan sekecil mungkin. Seperti kegiatan di sekolah, taman, dll.

Pertimbangan untuk Mempertahankan atau Memperlunak Batasan-batasan Kegiatan

Penularan bisa ditekan sampai kepada level tertentu.
Kemampuan untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang diperlukan

Tindakan yang Diperlukan bagi Daerah yang Memperlunak Batasan-batasan Kegiatan

Meskipun jumlah pasien baru jumlahnya sudah terbatas, agar tidak mengalami kenaikan lagi, perlu menerapkan cara hidup baru dalam keseharian dan cara hidup baru ini perlu diterapkan untuk periode yang panjang.
Tetap harus siap bila diperlukan untuk kembali dengan batasan-batasan yang tegas apabila penularan kembali meluas.

Note : Meskipun batasan-batasan nantinya diperlunak, tidak berarti kita bisa cepat kembali kepada kehidupan normal sebelum pandemi Covid-19.

Berdasarkan hal ini, maka pada tanggal 5 Mei 2020, PM Jepang Shinzo Abe secara resmi menetapkan bahwa Status Keadaan Darurat Skala Nasional di Jepang menjadi diberlakukan sampai dengan 31 Mei 2020.

Situs terkait:
Semoga bermanfaat
Salam hangat
ARL

You May Also Like

0 comments

Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊

Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝