UA-169280022-1 8 Dampak Perubahan Iklim Keterkaitannya dengan Air - Lembar Arsita Rahadiyani, Personal Blog milik Arsita Rahadiyani Loekito berisi cerita dan pengalaman

8 Dampak Perubahan Iklim Keterkaitannya dengan Air

by - June 05, 2020

Arsita Rahadiyani's Blog

8 Dampak Perubahan Iklim Keterkaitannya dengan Air
Sumber Gambra: Pixabay


Para ilmuwan di bidang klimatologi berpendapat bahwa salah satu efek utama dari perubahan iklim adalah terganggunya siklus air. Lalu, apa saja dampak perubahan iklim yang terkait dengan air?


Salah satu perubahan iklim yang sering tejadi misalnya bencana alam yang berhubungan dengan kondisi meningkatnya suhu bumi. Sebelum lebih jauh mari kita pahami dulu tentang definisi perubahan iklim. 

Apa itu Perubahan Iklim? 

Perubahan iklim merupakan perubahan besar dalam suhu, curah hujan, pola angin yang terjadi selama beberapa dekade atau lebih. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyebutkan bahwa perubahan iklim dapat mengacu kepada perubahan yang dikaitkan secara langsung atau tidak langsung pada kegiatan manusia yang mengubah komposisi atmosfer global.  

Pengukuran perubahan iklim dilakukan berdasarkan perubahan keadaan iklim yang dapat diidentifikasi, misalnya dengan uji statistik melalui Intergovernmental Panel on Climate Change yang dilakukan dalam jangka waktu lama. 

Dalam data NASA, tercatat bahwa tahun 2016 merupakan tahun dengan kondisi suhu udara terhangat. Dari data menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata global adalah 0,99 oC lebih hangat daripada suhu udara rata-rata pertengahan abad 20. Timbulnya kenaikan suhu seperti ini berpotensi menimbulkan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun terhadap kelangsungan hidup. 

8 Dampak Perubahan Iklim Keterkaitannya dengan Air

Dalam data NASA, tercatat bahwa tahun 2016 merupakan tahun dengan kondisi suhu udara terhangat. Dari data menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata global adalah 0,99 oC lebih hangat daripada suhu udara rata-rata pertengahan abad 20. Timbulnya kenaikan suhu seperti ini berpotensi menimbulkan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun terhadap kelangsungan hidup. 

Berikut ini 8 dampak perubahan iklim yang berkaitan dengan air.

  • Kenaikan Permukaan Air Laut
Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah terjadinya kenaikan permukaan air laut. Beberapa wilayah akan mengalami intrusi atau perembesan air laut (asin) ke dalam persediaan air minum. Bisa juga diiidentikkan dengan salinasi. Saat hal ini terjadi, warga yang tinggal di daerah tersebut kemungkinan tidak bisa lagi mengkonsumsi air minum atau mereka akan membutuhkan biaya dan sumber daya yang besar untuk mencari solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. 
Saat sungai mengalami kekeringan, volume air tawar tidak cukup untuk menahan air laut yang naik menuju arah hulu sehingga terjadilah intrusi terhadap persediaan air minum yang ada disana. Tidak hanya sungai yang terkena, tetapi daerah pantai yang menggunakan air tanah sebagai persediaan air minum juga dapat mengalami intrusi air asin karena naiknya permukaan air laut yang masuk dari bawah tanah.

  • Pergesaran Pola Presipitasi 
Menurut wikipedia, presipitasi merupakan hasil dari kondensasi uap air yang ada di atmosfer. Pergeseran pola presipitasi ini dapat menyebabkan kekeringan ataupun banjir. 
Perubahan iklim akan mengganggu siklus air dan curah hujan. Menurut para ilmuwan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyatakan bahwa pengaruh antropogenik, pengaruh yang disebabkan oleh aktivitas manusia, telah mempengaruhi siklus air global sejak lama. Akibatnya adalah kecenderungan timbulnya kekeringan yang lebih intens serta peningkatan terhadap curah hujan. Dengan temperatur udara rata-rata yang lebih tinggi serta udara yang lebih hangat ini dapat memicu bahaya kekeringan. Namun di sisi lain, dengan tingginya tempatur dan udara dapat menampung lebih banyak air di awan, kondensasi, ini dapat memicu meningkatnya jumlah curah hujan. Curah hujan yang singkat namun tinggi dapat memicu terjadinya banjir. Hubungan reversible terhadap presipitasi ekstrem (kekeringan dan banjir) ini digambarkan sebagai precipitation whiplash.

  • Kekeringan
Perubahan iklim sangat eerat hubungannya dengan kekeringan. Fenomena kekeringan, hujan lebat, dan banjir terjadi secara alami dan melibatkan banyak faktor, salah satunya adalah faktor geografi. Namun perubahan iklim juga memiliki andil. Ia dapat memperburuk kejadian ini. Misalnya, kenaikan suhu menyebabkan laju penguapan yang lebih besar dan transpirasi tanaman, yang mengakibatkan hilangnya air di tanah dan tanaman. 

  • Curah Hujan Ektrim, Banjir
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa dengan bergesarnya pola presipitasi maka akibat dari perubahan iklim dapat memicu timbulnya kondisi yang membuat curah hujan deras lebih mungkin terjadi, yang mengarah ke peristiwa banjir.  

  • Mencairnya Es di Gletser
Gunung merupakan faktor penting bagi sumber air tawar. Secara keseluruhan, air yang berasal dari gunung (mata air) atau es dari lelehan gunung dan limpasan air menyediakan lebih dari 50 persen air tawar dunia. Namun saat suhu global meningkat, gletser gunung dan bongkahan salju menjadi mencair dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika banyak gletser yang mencair, membuat kondisi kutub tidak dapat dipulihkan. Dengan demikian, daerah yang sebelumnya bergantung pada gletser untuk air tawar kemudian harus mencari sumber lain.

  • Berkurangnya Sumber Air Bersih
Di daerah dingin, kondensasi biasanya jatuh ke tanah dalam wujud salju. Namun karena suhu yang makin menghangat menyebabkannya berubah bentuk menjadi air hujan. Meskipun lebih banyak hujan daripada salju mungkin tampak sebagai nilai tambah, tetapi itu bisa berarti terhadap berkurangnya ketersediaan air. Ketika salju dan es berkumpul di puncak gunung, saat proses melelehnya salju air dilepaskan secara perlahan ke sungai dan waduk. Hal yang terjadi sepanjang musim semi dan musim panas. Tetapi ketika hujan yang turun di puncak gunung , bukan lagi salju, terutama selama musim dingin, maka air yang mengalir ke sungai menjadi lebih cepat. Hal ini menyebabkan area di bawah seperti waduk/reservoir akan terisi lebih awal dan mencapai kapasitas, yang dapat mengakibatkan limpasan air berlebih yang tidak dapat disimpan. Karena hujan mengalir lebih cepat daripada salju yang mencair, kadar air tanah dan resapan air tanah dapat dikurangi. Daerah yang mengandalkan air lelehan sebagai sumber air tawar utama mereka dapat semakin mengalami kekurangan air, terutama menjelang akhir musim panas, dan harus mencari sumber lain.

  • Berkembang Biaknya Alga Berbahaya
Ada satu lagi hubungan antara perubahan iklim dan air, yaitu muncunya alga/ganggang yang berbahaya. Perubahan iklim telah menghangatkan struktur air dan menyebabkan munculnya ganggang yang berbahaya. Hal ini menjadi masalah yang besar di sungai, danau, dan lautan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Ganggang beracun ini dapat merusak kehidupan air dan menghasilkan racun yang berbahaya bagi manusia dan hewan lain saat tersentuh atau terminum.Sehingga secara tidak langsung, munculnya ganggang yang berbahaya ini selain menggangu kesehatan manusia, bisa juga berdampak terhadap rusaknya ekonomi karena menghambat pariwisata, menggangu komoditi hasil perikanan dan kelautan.  

  • Peningkatan Jumlah Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk
Perubahan iklim dapat memicu terjadinya curah hujan. Saat periode turunnya hujan ini, serangga dalam hal ini nyamuk menjadi mudah berkembangbiak sehingga resiko timbulnya penyakit menjadi meningkat. Karena saat turun hujan kondisi lingkungan menjadi lembab dan banyak muncul genangan yang menjadi habitat tumbuhnya larva nyamuk. 
Bahayanya, akan timbul wabah penyakit yang disebabkan oleh salah satu nyamuk yang berkembang pesat yaitu Aedes aegypti. Gigitan dari nyamuk ini dapat menjadi media penularan virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue atau yang kerap disingkat DBD. Penyakit Demam Berdarah Dengue ini menjadi salah satu penyakit yang kerap menghantui masyarakat di kala periode turunnya hujan. 


Itulah beberapa dampak dari perubahan iklim yang memiliki keterkaitan dengan air yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber. Banyak hal yang akan terpengaruh  dan pastinya menimbulkan kerugian. Oleh karenanya marilah kita menjadi sosok yang berperan untuk membantu upaya meminimalkan terjadinya perubahan iklim.


Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini.


Semoga bermanfaat.
Salam hangat.
ARL

You May Also Like

0 comments

Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊

Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝