UA-169280022-1 Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi - Lembar Arsita Rahadiyani, Personal Blog milik Arsita Rahadiyani Loekito berisi cerita dan pengalaman

Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi

by - March 22, 2021

Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi

Negara Sakura selalu memliki daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Sebagai orang yang pernah tinggal di negara ini, ada satu lokasi yang sangat sayang untuk tidak dibagikan. Tsukuba, salah satu kota di Jepang, memiliki beberapa sudut kota yang menarik untuk dibagikan kepada Sahabat yang singgah atau baru saja datang ke kota ini. Salah satu yang berkesan adalah kawasan pusat kota. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi. 


Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi

Sebagai warga pendatang salah satu tetap yang kerap didatangi adalah Tsukuba Centre. Bahkan sebagian besar bagi mahasiswa atau keluarga mahasiswa seperti saya, ini tentunya menjadi tempat pertama kali mereka menginjakkan kaki di kota yang juga dikenal sebagai Tsukuba Science City. Karena kawasan ini merupakan transit moda transportasi bus yang berasal dari bandara untuk berganti menaiki bus menuju area tempat tinggalnya. 


Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi
Kawasan Tsukuba Centre pada tahun 2012. Sumber: https://ja.wikipedia.org/wiki/つくばセンター


Secara arti centre adalah pusat, maka Tsukuba Centre bisa diartikan sebagai Pusat Kota Tsukuba. Dalam bahasa Jepang kata ini ditulis menggunakan huruf katakana karena merupakan kata serapan dari bahasa asing. Sehingga dalam bahasa Jepang penulisan Tsukuba Centre menjadi つくばセンター, baca Tsukuba Senta. Makna ini sangat saya rasakan saat setelah beberapa kali harus menuju ke pusat kota ini guna suatu keperluan. Sebagai pendatang, bisa mengamati keadaan sekitar yang berbeda dengan negara asal merupakan salah satu pengalaman tersendiri yang tidak terlupakan.  Hal ini biasa saya lakukan saat sedang berdiri di baris antrian platform 6 menanti bus rute C10, 筑波大学循環, Tsukuba Daigaku Jyunkan, atau Tsukuba University Loopline menuju asrama yang berada dalam area Universitas Tsukuba. 

Yang langsung terlihat saat sampai di Tsukuba Centre adalah terminal. Sebagai tempat pemberhentian bus, kawasan ini tidak membutuhkan area luas. Area tempat menaikturunkan penumpang dari berbagai jenis bus yang beralamat di Azuma 1 Chome ini mulai beroperasi pada 14 Maret 1985 untuk menunjang kebutuhan warga akan moda transportasi darat, dengan nama つくばセンター交通広場, Tsukuba Senta Koutsu Hiroba, yang artinya Alun-alun Transportasi Pusat Tsukuba. Kata alun-alun merupakan translasi dari kata 広場, hiroba, yang memiliki makna sebagai area terbuka atau luas. Meskipun banyak orang yang selalu hilir mudik setiap harinya, namun dengan adanya beberapa bangku berwarna coklat di beberapa lokasi menjadikannya nyaman bagi warga untuk sekedar duduk melepas lelah sambil menantikan bus yang akan ditumpangi. Deretan pot-pot tanaman hias pun turut mempercantik kawasan yang dilengkapi dengan area parkir kendaraan roda empat peruntukkan bagi yang hendak mengantar jemput teman atau keluarga. 


Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi

Kawasan parkir roda empat di Tsukuba Centre. Sumber: Dokumentasi pribadi


Bus dalam kota yang melayani kebutuhan warga diberi sebanyak 6 platform atau peron, sedangkan untuk bus yang melayani luar kota, baik dalam maupun luar provinsi hanya dilayani dengan 2 peron saja. Hal ini tampak sekali bahwa kota ini sangat melayani para warga baik lokal maupun asing untuk bisa beraktivitas sehari-hari. Tercatat bahwa ada kurang lebih sembilan ribu warga negara asing dari sekitar 140 negara tinggal di kota ini.  


Untuk menuju Gunung Tsukuba dengan ketinggian 877m yang merupakan icon wisata kota ini, disediakan satu peron khusus yakni peron 1. Sedangkan peron 2 dan 3 dipergunakan untuk jenis Tsuku-Bus, bus yang memiliki ukuran tidak terlalu besar. Peron 2 ditujukan untuk rute Nambu Shuttle dan Yoshinuma Shuttle, sedangkan untuk rute Hokubu Shuttle dan Oda Shuttle hanya disediakan di peron 3. 

Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi
Denah Peron Tsukuba Centre.
Sumber: https://www.kantetsu.co.jp/bus/highway_mito_tsukuba_busstop.html

Untuk wilayah bagian selatan kota yang juga banyak terdapat pusat penelitian, seperti wilayah Matsushiro, Ninomiya, Sengen dan Namiki, warga Tsukuba harus menggunakan bus yang berada di peron 4. Bus tujuan Hitachino Ushiku dan Arakawaoki, dimana di sana terdapat stasiun kereta JR, Japan Railway, sebutan untuk jenis kereta api yang dikelola oleh pemerintah Jepang, juga menggunakan peron ini. 

Kami sekeluarga pernah memiliki pengalaman naik bus dari peron 4 ini, saat enam bulan pertama tinggal di Tsukuba. Aeon Mall Tsukuba adalah tujuan kami menaiki bus benomor 32 dari peron ini. Jarak yang cukup jauh dari lokasi apato, membuat kami menyandarkan sepeda di tempat penitipan yang banyak tersedia di sekitar Tsukuba Centre.  Harga penitipan sepeda inipun beragam, ada yang dihitung tiap 30 menit, 1 jam, dan 3 jam. Bersyukur sekali, setelah beberapa kali mencoba dan mencari, barulah kami menemukan  lokasi penitipan sepeda yang cukup nyaman di kantong keluarga mahasiswa yang mengandalkan beasiswa sebagai penopang hidup.


Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi

Tampak Tsuku-Bus yang ada di sebelah kiri sedang berhenti sejenak di area terminal Tsukuba Centre. Sebelah kanan, bus berukuran sedang hendak berangkat mengangkut penumpang. Sumber: Dokumentasi pribadi

Selain itu, bagi beberapa teman yang hendak menuju supermarket Gyoumu Supa, nama salah satu toko yang sangat familiar di telinga warga Indonesia, harus melalui peron 4 juga dengan menumpangi bus bernomor C15, rute tujuan Teshirogi dan Matsushiro. Toko ini menyediakan beberapa produk halal, seperti daging ayam, bumbu citarasa asia dan produk lain yang aman bagi muslim. Jadi bisa dibilang hampir seluruh warga yang tergabung dalam FKMIT (Forum Keluarga Muslim Indonesia Tsukuba), suatu komunitas yang beranggotakan warga Indonesia muslim yang tinggal di Tsukuba, mengenal dan mengetahui dengan baik lokasi toko ini.

Baca Juga: Belanja Produk Halal di Gyoumu Supa

Untuk menjangkau kota yang berada di sekitar Tsukuba seperti Tsuchiura, Joso, dan Shimotsuma, warga harus menaiki bus yang berhenti di peron 5. Di pagi hari terutama jam berangkat sekolah, peron ini cukup dipadati dengan anak-anak usia remaja yang hendak berangkat menuju Sekolah Menengah Pertama ataupun Sekolah Menengah Atas. 

Peron 6 atau dalam bahasa Jepang disebut dengan 6番乗り場, roku ban noriba, merupakan peron wajib yang digunakan oleh para mahasiswa maupun keluarga mahasiswa seperti saya. Hanya di peron nomor inilah bus yang akan membawa kami menuju Kawasan Universitas Tsukuba maupun asrama mahasiwa. Bus dengan nomor 10, C10 Tsukuba University Loopline. Tidak jarang saat sedang menunggu bus, saya bisa bertemu dengan teman lain yang juga hendak pulang menuju asrama selepas berbelanja atau menjemput anaknya yang pulang sekolah di Taman Kanak-Kanak. 

Untuk jenis bus yang melewati jalan bebas hambatan, Highway Bus, tujuan Tokyo Station ditempatkan di peron 7. Sedangkan jenis bus yang sama untuk tujuan luar kota (dalam dan luar provinsi) seperti Mito, Kyoto, Osaka, Bandara Internasional (Haneda dan Narita International Airport), Bandara Lokal (Ibaraki Airport) serta tempat tertentu seperti Tokyo Disney Resort dan Driving License Centre disedikan pada peron nomor 8. 

Satu hal penting yang harus diketahui oleh Sahabat saat berkunjung ke Jepang, di tujuan akhir rute bus umumnya ada lokasi khusus yang diperuntukkan bagi penumpang yang turun, area ini disebut dengan バス降車場, basu kousha ba, atau tempat bus menurunkan penumpang. Sehingga tidak ada istilah turun di tempat semau penumpang. Semua penumpang wajib turun di tempat pemberhentian yang telah disediakan.

Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintergrasi
Area menurunkan penumpang. Disini penumpang dilarang naik ke dalam bus. 
Sumber: Dokumentasi pribadi

Untuk Tsukuba Centre, area yang dikhususkan untuk turunnya penumpang ini di berada di bagian barat, yang merupakan area pertama yang dilewati seluruh kendaraan (bus dan taksi) setelah melewati pintu masuk terminal. 

Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi
Area peron khusus Taksi. Hanya disediakan 2 lajur saja. Sisanya harus mengantri di tempat yang telah disediakan.
Sumber: Dokumentasi pribadi.

Selain menyediakan peron khusus bagi para penumpang yang menggunakan bus untuk bepergian, Tsukuba Centre juga menyediaan peron khusus bagi warga yang perlu menuju tempat tertentu dengan segera tanpa terikat dengan jadwal keberangkatan seperti halnya bus. Mereka yang harus berkejaran dengan waktu atau ingin langsung sampai di tempat yang dituju tanpa harus berjalan kaki setelah turun di halte pemberhentian bus, dapat menggunakan moda taksi yang disediakan di peron yang terletak di antara peron 3 dan 4. Warga tidak akan dilayani jika menunggu taksi selain di peron tersebut. 

Perilaku tertib dan disiplin tidak hanya diberlakukan bagi para penggunaa jasa taksi, sopir taksi yang akan melayani warga inipun harus mengantri, sehingga yang datang dan yang telah mengantri terlebih dahululah yang bisa mendapatkan penumpang yang telah menunggu di peron khusus taksi ini. 

Kehidupan di Jepang. Tsukuba Centre, Pusat Kota yang Terintegrasi
Area tengah merupakan area bagi taksi dan bus yang sedang mengantri menunggu jadwal keberangkatan.Sumber: Dokumentasi pribadi

Bila taksi menunggu antrian berdasarkan urutan sampainya di Tsukuba Centre, sedangkan bus mengantri untuk menunggu jadwal keberangkatan. Area tunggu moda taksi bersebelahan dengan tempat bus. Area ini tidak terlalu besar, taksi ada sekitar 6 unit kendaraan yang bisa berbaris menunggu antrian untuk mendapatkan penumpang, sedangkan untuk bus masing-masing hanya cukup 2 unit untuk bus berukuran sedang dan kecil (jenis Tsuku Bus). 

Selain melayani moda transportasi bus dan juga taksi, serta menyediakan kawasan parkir untuk sepeda maupun kendaraan roda empat (jumlah dan waktu sangat dibatasi), Tsukuba Centre juga menyediakan moda transportasi darat lainnya yakni kereta, disebut dengan Tsukuba Express. Rute yang dilayani adalah dari Tsukuba sampai dengan Akihabara, yang terletak di Tokyo Metropolitan. Informasi tentang Tsukuba Express akan diulas di artikel lainnya. 

Layanan angkutan moda transportasi darat di kawasan Tsukuba Centre sangat memudahkan penumpang karena sistemnya yang telah terintergrasi atau terhubung satu sama lain. Pengguna moda yang berangkat dari tempat tinggalnya dengan mengayuh sepeda, dapat menyimpannya di lokasi parkir yang banyak disediakan di sekitar kawasan, bahkan dengan tarif penitipan yang berbeda-beda. Kemudian dapat melanjutkan perjalanan baik dengan bus maupun dengan kereta, Tsukuba Express. 

Sistem intergrasi seperti ini yang mulai bertahap telah dicontoh oleh negara tercinta kita, Indonesia. Semoga sistem moda transportasi di Indonesia semakin baik dan berkembang. Dan faktor terpenting adalah masyarakat yang turut mendukung keberhasilan sistem dengan mau mematuhi aturan yang telah diberlakukan oleh pemerintah setempat. 

Sekian
Semoga bermanfaat

ARL

You May Also Like

0 comments

Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊

Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝