UA-169280022-1 Kehidupan di Jepang. Pengalaman Menebus Resep Dokter - Lembar Arsita Rahadiyani, Personal Blog milik Arsita Rahadiyani Loekito berisi cerita dan pengalaman

Kehidupan di Jepang. Pengalaman Menebus Resep Dokter

by - January 24, 2021


Saat beraktivitas mulai terasa berat dan mudah lelah artinya tubuh sedang membutuhkan waktu istirahat. Namun bila istirahat tidak cukup ampuh meredakan gejala yang timbul, maka pilihan terbaik adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Pascaberobat seperti hal umum di tanah air, di Jepang pun pasien akan membawa resep yang ditulis oleh dokter untuk ditebus di apotek. Pengalaman ini menjadi suatu hal yang berkesan untuk dibagikan kepada Sahabat sekalian. Pengalaman Menebus Resep Dokter di Jepang. 

Suhu badan meningkat dan tenggorokan sakit saat menelan merupakan salah satu sinyal tubuh untuk meminta haknya beristirahat setelah sekian waktu dipacu beraktivitas. Hal ini pun turut dirasakan olehku saat demam atau batuk akan menyapa. Bila sudah begini, aktivitas dan kegiatan harus segera dikurangi agar daya tahan tubuh tidak turun drastis. Tetapi saat istirahat tidak mampu mengembalikan kondisi tubuh seperti semula, maka hal yang perlu dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter. 

Tak berbeda dengan di negara kita tercinta, selepas mengunjungi klinik untuk mendapatkan pemeriksaan lebih seksama tentang kondisi badan, dokter akan memberikan selembar kertas yang berisi tentang nama obat, dosis serta aturan pemakaian para pasiennya yang disebut dengan resep. Gimana sih cara membeli keperluan kesehatan ataupun menebus resep di Jepang? Nah, Sahabat simak tulisan berikut ini sampai selesai ya.

Kehidupan di Jepang. Pengalaman Menebus Resep Dokter

Sebelum membahas tentang Menebus Resep Dokter, aku cerita sedikit dulu ya perihal dimana warga biasanya membeli obat-obatan dan menebus kertas yang berisi obat beserta cara menggunakan/meminumnya berdasarkan anjuran dokter yang telah memeriksa. 


Toko Obat di Jepang 

Untuk membeli keperluan medis, pelanggan bisa pergi dan menemukannya di toko obat atau drugstore. Hal ini juga berlaku di negara yang sejatinya akan menghelat event olahraga skala internasional, Olimpiade 2020 namun harus ditunda karena pandemi Covid-19. ドラグストア, penulisan dengan huruf katakana yang dibaca drugstore ini adalah sebutan untuk usaha toko yang menjual perlengkapan medis, kosmetik, serta beberapa kebutuhan sehari-hari. Namun untuk kebutuhan pokok harian, tentu akan lebih mudah dibeli di pasar swalayan karena memang khusus menjual keperluan rumah tangga ya. 

Beberapa produk yang bisa dapatkan di drugstore misalnya pasta gigi, sabun cuci pakaian, krim tangan untuk musim dingin, tissue, pewarna kelopak mata, masker wajah, serta masker penutup wajah yang saat ini menjadi hal wajib disematkan saat beraktivitas di luar rumah. Obat kategori OTC atau Over The Counter seperti obat batuk, obat penurun panas, sabun antiseptik, juga bisa dibeli di drugstore. 

Salah satu drugstore yang kerap aku datangi di Tsukuba adalah Welcia yang terletak di area Sakura Technopark. Toko obat yang memiliki logo dengan berwarna biru ini bisa dicapai kurang lebih 10 menit dari area Universitas Tsukuba dengan mengayuh sepeda. 
Untuk mencapai toko Welcia, Sahabat bisa melihatnya disini


Apotek di Jepang

Selain drugstore, toko yang melayani kebutuhan obat-obatan adalah apotek, dalam bahasa Jepang disebut dengan 薬局 (baca: yakkyoku). Penulisannya menggunakan huruf kanji menandakan kata ini bukan serapan dari bahasa asing (Inggris) sepertinya halnya istilah kata yang ditulis dalam huruf katakana. 



Apotek di Jepang atau 薬局 (baca: yakkyoku) hanya melayani penjualan obat-obatan dengan resep dokter saja. Di sini tidak tampak rak atau lemari yang berisi obat-obat jenis over the counter seperti halnya di drugstore,  namun masih bisa dijumpai beberapa produk dan suplemen kesehatan yang hanya khusus untuk kategori tertentu saja, dan jumlahnya pun terbatas. 

Sehingga hampir bisa dipastikan pelanggan yang menuju apotek hendak menebus resep obat yang mereka dapatkan pascaberobat di klinik atau rumah sakit terdekat. 

Lokasi apotek umumnya selalu berada dekat dekat area rumah sakit ataupun klinik. Bahkan untuk area sekitar rumah sakit, jumlah apotek bisa lebih dari dua hal ini guna melayani kebutuhan pasien sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk memperoleh obat yang mereka butuhkan. 

Pengalaman Menebus Resep Obat di Jepang 


Selain produk kesehatan dan kebutuhan harian, di toko obat yang mencantumkan tulisan 処方箋受け付け, (baca: shohousen uketsuke), artinya pasien juga bisa mendapatkan pelayanan penebusan resep karena ada ahli farmasi yang bertugas di sana. 

Selama kurang lebih 5 tahun tinggal di Tsukuba, saat hendak menebus resep aku lakukan baik di apotek maupun toko obat berketerangan  処方箋受け付け. Prosedur penebusan resep tidak ada perbedaan. Petugas di apotek maupun toko obat berketerangan itu melayani pasien maupun pelanggan dengan ramah. 

Kehidupan di Jepang. Pengalaman Menebus Resep Dokter
Apoteker sedang menyiapkan obat bagi pelanggan. Sumber: https://diamond.jp/



Agar lebih mudah dipahami, berikut ini hal-hal yang dilakukan saat menebus resep obat, baik di apotek maupun toko obat dengan keterangan 処方箋受け付け. 
  1. Serahkan lembar resep dokter atau 処方箋, kepada petugas di loket penerimaan. 
  2. Serahkan juga 薬手帳,, kusuri techou atau buku catatan obat-obatan pasien, bila ada
  3. Mengisi lembar interview sheet, apabila kita belum pernah menebus resep di toko obat maupun apotek tersebut. 
  4. Menunjukkan 健康保険証, kenkou hokensho, atau kartu asuransi
  5. Mengambil nomor antrian. 
  6. Menunggu dengan tertib selama resep diproses apoteker. Usahakan untuk tidak menimbulkan keributan yang dapat mengganggu orang lain. Biasanya ada monitor yang menunjukkan nomor antrian yang selesai diproses. Perhatikan layar monitor informasi atau bila tidak ada, selalu fokus saat petugas memanggil nomor antrian yang telah selesai diproses. 
  7. Petugas akan mengembalikan kartu asuransi, 健康保険証, segera simpan kembali dengan baik.
  8. Nomor antrian yang sudah selesai diproses akan muncul atau akan dipanggil oleh petugas. Silahkan datang ke loket yang ditunjuk, biasanya disebut dengan 渡し口, watashi guchi, loket penyerahan obat. Berikan lembar nomor antrian ke petugas loket. 
  9. Petugas di loket penyerahan obat, 渡し口, watashi guchi, menjelaskan jenis obat dan cara penggunaannya. Obat diserahkan ke pasien beserta 薬手帳, kusuri techou, buku catatan obat. 
  10. Membayar biaya menebus resep
Khusus untuk pasien anak-anak (sampai tingkat SD), pada point 4 ditambah menunjukkan kartu Marufuku, マル福カード.


Untuk mendapatkan kebutuhan medis dan obat-obatan, warga Jepang bisa membelinya di toko obat, ドラグストア, drugstore. Sedangkan untuk menebus resep setelah berobat di klinik/RS, mereka pergi ke apotek, 薬局, yakkyoku atau drugstore ドラグストアdengan fasilitas 処方箋受け付け, syohousei uktesuke  yang artinya melayani penjualan obat dengan resep dokter. Umumnya, di bagian depan toko akan ada tulisan yang menjelaskan bahwa mereka menerima resep dokter dari klinik/RS yang berada di seluruh negeri. 

Saat proses menunggu resep diproses, hendaknya tetap tenang dan menjaga ketertiban. Serta tak lupa untuk selalu menjalankan protokol kesehatan Covid-19.   

Semoga tulisan ini bisa menambah pengetahuan kita bersama. Terima kasih. 

Semoga bermanfaat. 
Salam hangat. 

ARL 

You May Also Like

0 comments

Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊

Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝