UA-169280022-1 Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi - Lembar Arsita Rahadiyani, Personal Blog milik Arsita Rahadiyani Loekito berisi cerita dan pengalaman

Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi

by - June 08, 2020

Arsita Rahadiyani's Blog


Situasi di Jepang mulai kondusif, beberapa fasilitas publik telah dibuka kembali. Bermain di taman menjadi salah satu hal yang ditunggu. Begini serunya menikmati taman di Jepang setelah pandemi.


Setelah Status Keadaan Darurat di Jepang untuk 39 Prefektur, Emergency State atau 緊急事態宣言 (baca: kinkyuu jitai sengen), resmi dicabut seperti disampaikan oleh PM Shinzo Abe pada 15 Mei 2020 lalu. Pemerintah Daerah pun mengikuti kebijakan tersebut dengan mulai membuka kembali fasilitas publik secara bertahap. Salah satunya adalah Tsukuba, salah satu kota di Provinsi Ibaraki tempat aku sekeluarga tinggal selama hampir 4,5 tahun ini. 

Melalui situs resmi milik kota, Walikota Tatsuo Igarasi, Walikota Tsukuba mengumumkan kebijakan yang sejalan. Beliau menyebutkan bahwa setelah pada tanggal 22 Mei 2020 Gubernur Oigawa, Gubernur Ibaraki, telah membuat ketetapan untuk secara bertahap melonggarkan peraturan yang bertujuan untuk mengaktifkan kembali kegiatan sosial, sehingga menurunkan kondisi darurat menjadi level 2. Salah satu aktivitas yang dijelaskan oleh Bapak Gubernur adalah sudah diizinkannya masyarakat untuk beraktivitas ke taman namun tetap dengan beberapa ketentuan. Tentu hal ini menjadi angin segar bagi para warga yang telah lama menahan diri untuk menikmati aktivitas pergi ke taman di Jepang. Info dari situs resmi kota Tsukuba bisa dibaca di disini.  

Baca Juga: Tsukuba, Kota lmu Pengetahuan 

Sehari sebelum bulan Mei lalu berakhir, berbekal leisure sheet (alas duduk lesehan), kotak makan dan minuman kami sekeluarga pergi ke Science Expo Memorial Park, salah satu taman di Tsukuba Jepang. Taman yang terletak sekitar 9 Km dari tempat tinggal kami ini berada di kawasan kantor industri. Beberapa perusahaan yang berkantor disana antara lain Rinnai, Astelas Pharma, Fujikin dan Daikin. 

Kami menemukan taman ini secara tidak sengaja sewaktu dalam perjalanan pulang sehabis berbelanja akhir bulan januari lalu. Karena pandemi COVID-19 yang melanda Jepang, baru pekan lalu kami menyambangi taman tersebut kembali setelah status kota Tsukuba lebih kondusif.

Setibanya disana sudah tampak sejumlah warga yang juga pergi ke taman ini, terlihat dari kendaraan roda empat yang terparkir rapi di parking space yang telah disediakan khusus di area pinggir taman. Bersyukur kami masih kebagian tempat parkir, bila tidak maka kami harus mencari taman lainnya. Bagi pengunjung taman di Jepang yang membawa kendaraan, harus memarkirkan kendaraannya di lokasi parkir yang telah disediaakan, bila tidak kebagian maka pengunjung harus mencari tempat lain karena mereka tidak diizinkan untuk memarkirkan kendaraannya sembarangan. 

Himbauan Pemerintah Tentang Aktivitas di Taman

Meskipun status kota sudah diturunkan menjadi level 2, pemerintah tetap meminta warga agar terus mentaati himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah, yakni guna mencegah timbulnya kasus baru COVID-19 di Jepang. Hal ini tampak dengan masih terlihat papan himbauan yang dipasang di fasilitas publik seperti di taman ini. Himbauan pemerintah ini dipasang beberapa titik lokasi salah satunya di dekat area masuk taman, agar terlihat jelas oleh warga.  Sehingga diharapkan warga yang melakukan aktivitas di taman mentaati guna kepentingan kesehatan warga sendiri. 

Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemiu
Himbauan Pemerintah tentang beraktivitas di taman setelah Pandemi COVID-19. 

Himbauan dari pemerintah kota tersebut disediakan dalam dua bahasa, Jepang dan Inggris, karena Tsukuba banyak juga ditinggali oleh warga asing. Sudah baca tentang tulisanku tentang Tsukuba? Kalau belum bisa klik disini

Isi himbauan pemerintah terkait COVID-19:
  1. Selalu menerapkan social distancing dan hindari kegiatan berkelompok
  2. Hindari waktu dan lokasi yang ramai
  3. Selalu mencuci tangan setelah beraktivitas
  4. Hindari menyentuh wajah ataupun benda lain yang ada di taman
  5. Cari lokasi yang sepi, jangan berdekatan dengan aktivitas orang lain
  6. Selalu menghormati pengunjung lain yang juga sedang beraktvitas
Himbauan ini selain ditulis dengan bahasa yang pendek, disertai pula dengan grambar, sehingga mudah dipahami oleh warga yang membaca. 

Hal lain yang menarik adalah, di bagian bawahnya dilengkapi pula pengumuman yang ditujukan bagi pengunjung anak-anak, yang merupakan sebagian besar pengunjung taman. Meskipun pengumuman untuk anak ditulis dalam bahasa Jepang saja, tapi tidak ditulis dengan aksara kanji, melainkan dengan Hiragana. 


Berikut isi pengumuman yang ditulis dalam huruf Hiragana

あそびにきてくれたみなさんへ (baca: asobini kite kureta mina san he)
Untuk semua orang yang sudah datang untuk bermain disini

こどもたちへ(baca: kodomo tachi he)
Untuk anak-anak

Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi


Berikut ini hasil terjemahanku ke dalam bahasa yang mudah dipahami untuk pengumuman yang ditujukan bagi anak-anak. 
Meskipun telah datang jauh-jauh, mohon maaf untuk saat ini belum bisa bermain di fasilitas permainan yang ada. Tetapi dengan melihat langit, mengamati permukaan tanah, tentu kalian akan dapat melihat dan merasakan berbagai hal. Anda adalah seorang jenius yang bisa berpikir hal dan juga cara permainan baru. Percayalah dengan kemampuan dan kekuatanmu, orang dewasapun juga berusaha melakukan hal yang terbaik. Tentu kalian merasa kesepian ketika jauh dari teman-teman, tetapi yang dilakukan sekarang adalah cucilah tangan kalian dengan benar, dan bermainlah dengan senyum ceria.
Pesan dari pemerintah kepada anak-anak ini sangat menyentuh sekali. Isinya diawali dengan meminta maaf karena mereka telah datang dan ingin bermain, namun ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan, yakni menikmati fasilitas permaianan yang ada. Didalamnya juga berisi ajakan kepada anak-anak agar mengeksplorasi taman, mencari hal-hal yang seru dengan melihat pemandangan sekitar, mengamati tanaman/tanah/lingkungan. Menyiratkan bahwa dengan hal tersebut, anak-anak diharapkan menjadi sosok yang jenius, selalu ingin mencari tahu tentang apa yang di sekitarnya. Berpesan juga bahwa saat ini orang dewasapun sedang melakukan hal yang sama. Pesan yang terakhir adalah agar anak-anak jangan merasa bersedih hati, karena di situasi sekarang ini (pandemi COVID-19 dan pencegahannya), mereka belum bisa banyak bertemu dengan teman-teman untuk bermain bersama. Diingatkan untuk selalu mencuci tangan dengan baik, sehingga saat anak-anak tetap sehat dan bisa bermain dengan wajah penuh senyum ceria.

Selanjutnya pesan kepada para orangtua dan orang dewasa yang datang. 

保護者ーおとななのみなさまへ (baca: hogosya - otonano mina sama he)
Untuk orangtua - orang dewasa

Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi
Berikut ini hasil terjemahanku ke dalam bahasa yang mudah dipahami untuk pengumuman yang ditujukan bagi orangtua dan orang dewasa. 

Tentu merupakan sulit/tidak menyenangkan bagi anak-anak saat berada di taman ada himbauan untuk tidak boleh memainkan peralatan bermain. Harap dipahami bahwa peralatan bermain yang biasa dipergunakan untuk bermain juga berisiko untuk menyebarkan infeksi. Tapi kami yakin bahwa Anda akan segera melihat seorang anak menemukan dengan sangat antusias (ide). Meski hanya Satu bongkahan batu kecil, satu batang tongkat, bunga, serangga, dan pemandangan di langit/ awan..tentu akan banyak hal yang bisa diperoleh.  Mengapa Anda tidak mencari banyak hal yang menyenangkan (misalnya bermain dengan aneka biji dari tumbuhan) bersama anak Anda  dengan apa yang ada di sana walaupun itu bukan peralatan taman atau taman bermain?

Aktivitas Warga Saat Pergi ke Taman di Jepang

Berjalan santai, jogging, bermain bola, berolahraga adalah beberapa aktivitas warga saat pergi taman di Jepang. Atau sekedar bersantai sembari duduk menikmati bekal makanan yang dibawa. Ada pula orangtua yang menemani anaknya yang masih kecil agar semakin berani menaiki sepeda. Atau sekedar membawa serta hewan peliharaannya, anjing dan kucing, sambil berjalan-jalan. 


Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi
Warga saat melakukan aktivitas di taman. Ada yang berolah raga, bahkan mendirikan tenda sebagai tempat beristirahat

Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi


Kami sengaja mempersiapkan bekal makanan dan minuman karena ingin bersantai di taman sambil menikmati cuaca sore hari. Bahkan tidak hanya bekal camilan yang kami bawa, cerahnya hari sejak pagi, sangat cocok dipakai untuk menghabiskan waktu dengan pergi ke taman sambil membawa sepeda lipat kakak dan baby walker untuk adik yang sudah mulai senang berdiri dan mulai berani melangkahkan kaki pelan-pelan. 

Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi
Adik belajar berjalan

Taman di Jepang umumnya dilengkapi dengan  jogging track yang diperuntukkan bagi warganya yang sangat rajin berolahraga. Bahkan hari itu, suhu udara sudah mulai panas karena menjelang musim panas, tetap dijumpai warga yang berolahraga lari di taman. 


Pengalamanku beberapa kali pergi ke taman di tsukuba , Science Expo Memorial Park ini merupakan salah satu taman yang sangat luas. Bahkan dua kali kunjungan kami ke tempat ini, belum semua sudut taman kami susuri sembari berjalan santai. Beruntung untuk kakak, sewaktu adik menghabiskan snack MPASI yang sudah disiapkan dari rumah, ia bisa mengelilingi kawasan taman yang luas ini dengan sepedanya yang berwarna kuning, pemberian ayahnya setelah sebulan kami tiba di Tsukuba tahun 2016 lalu. 



Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi
Pergi ke taman menjadi salah satu aktivitas favorit kami di akhir pekan

Bagian yang menyenagkan buatku sekeluarga selain bisa menikmati udara yang segar dan bersih sambil melihat hijaunya daun dan pepohonan sebagai tanda mulai masuk musim panas di taman Science Expo Memorial Park ini adalah ada hewan unggas yang jarang kulihat di Jepang, yaitu ayam.
Ayam?
Iya benar.!

Di dekat salah satu lokasi parkir kendaraan, tepatnya di belakang bangunan yang berfungsi sebagai toilet umum di taman, ada sebidang tanah kecil yang diperuntukkan untuk hewan unggas ini. Selain mengenalkan kegiatan outdoor untuk bayiku yang kini hampir berusia hampir sepuluh bulan, akupun bisa memerlihatkan hewan unggas yang semasa kecil dipelihara ayahnya saat masih duduk di bangku sekolah dasar dulu. 

Menikmati Taman di Jepang Setelah Pandemi
Sudut yang diperuntukkan untuk hewan unggas ayam.

Setelah kondisi kota lebih kondusif, aktivitas yang dinanti warga adalah menikmati suasana taman. Sebagai warga sudah menjadi kewajiban untuk taat dengan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, salah satunya adalah himbauan untuk beraktivitas saat ke taman di Jepang setelah pandemi ini. Semua ini diterapkan untuk kepentingan kesehatan seluruh warga yang tinggal di suatu wilayah. Aktivitas pergi ke taman setelah masa pandemi sudah mulai dapat dilakukan, dengan tetap mematuhi peraturan dari pemerintah setempat.  


Semoga bermanfaat
Salam hangat
ARL


You May Also Like

42 comments

  1. Alhamdulillah y, Mb
    Moga nular ke Indonesia Mb kondisiny :(
    Btw,
    Senengny liat keiko chan ceriaa main2 d taman
    Sehat2 selalu, Kk Najwa & Dek Keiko

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin
      iyaa mbaak..semoga kondisi di Indonesia lekas pulih ya..

      kakak tata..udah ke taman lagi belum?

      Delete
    2. Udah mb alhamdulillah, tapi deket sini-sini aj masih

      Btw, pesanny menyentuh bgt y

      Jd inget betapa dulu kurempong bgt ngurus coe kirain d jepun orang2ny sangar2
      Ndilalah kok y sopan2 bgts suka minta maaf 😅🤣😆

      Untuk hal yg terlihat sepele sprt taman main aj sebegituny y keteranganny n ucapan maafny

      Salutt

      Delete
    3. Iyo to , Mbak.

      First impressions bedo banget yo.

      :)

      Delete
  2. Wah... Taman hijau yang luas..keren mbak sita..

    Keiko chan sudah aktif belajar berjalan ya...sugoi..

    ReplyDelete
  3. Merindukan Indonesia kembali normal atau bisa mengendalikan kehidupan dengan baik dan taat di kala new normal. btw nice post mbk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin
      Semoga dimudahkan ya mbak..
      Yang pasti...semua lini mempunyai peran yang penting..dimulai dari diri sendiri
      :)

      Delete
  4. Halo Mba salam kenal :)
    Baca pengumuman dr pemerintah kok so sweet amat siih.. Haha..
    Disana public facility udh d buka tapi gak serame di Indo ya Mba? Coba deh bandingin taman yg mba foto sama pas GBK kemaren d buka. Wkwk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak Imawati
      Salam kenal juga ya..
      Terima kasih sudah berkunjung

      Iya, Mbak. Pengumuman disini, kalau diterjemahkan umumnya di kalimat pembuka ada bagian yang menyentuh perasaan pembacanya.
      Betul, Mbak. Fasilitas publik sudah dibuka kembali.
      Wah, saya belum lihat itu. Semoga masyarakat kita juga mampu berperan untuk menjaga fasilitas publik di Indonesia ya, Mbak.

      Delete
  5. Ya Allah.. indah banget tamannya mba.. luaas, adem hati liatnya.. wah takjub sama himbauannya, setuju banget, begitu menyentuh... koq kepikiran ya bikin himbauan kaya gitu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak dewi. :)
      Selain berfungsi sebagai area rekreasi, taman di Jepang juga diperuntukkan untuk area berkumpul bagi warga sekitarnya saat terjadi bencana, Mbak.
      Taman bernuansa hijau kayak gini hanya bisa dinikmati di jelang sampai akhir musim panas aja mbak.
      Itulah mbak, himbauan dan informasi di jepang, seperti itu. Mereka menggunakan kata-kata mengajak dan menyentuh hati.

      Delete
  6. Situasi di Jepang dan Indonesia jauh berbeda sih, ya. Di sana, saat fasilitas publik kembali dibuka, warganya bisa disiplin mematuhi protokol kesehatan. Berbeda dari warga di sini yang menganggap semuanya sudah baik-baik saja jadi protokol kesehatan dilanggar sebebas-bebasnya, huhuhu ...

    Suka deh sama kalimat yang dipasang pada papan pengumuman. Isinya tuh bukan sekedar larangan tapi lebih ke ajakan yang maknanya lebih bersahabat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Hai, Mbak Melina
      PR untuk kita bersama ya, Mbak. Mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk disiplin. Jujur aku disini jadi ikut terpengaruh dan mengikuti sikap orang Jepang dalam disiplin seperti itu. Awalnya memang berat, tapi karena "dipaksa" jadi bisa mengikuti.

      Iya ya, Mbak. Jadi merasa tersentuh untuk melakukan yang ditulis disana ga sih.

      Delete
  7. Tamannya bersih banget. Andaikan di sini banyak taman yang terawat seperti ini tentu sangat menyenangkan. Bisa duduk sambil makan dan minum. Piknik seru tapi menyenangkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak Utari :)

      InshaAllah ya, Mbak.
      Yuk, kita sama-sama mengajak agar bisa menjaga lingkungan, terutama taman. Jadi area piknik keluarga, bisa main ke banyak taman kota nantinya.

      Delete
  8. Baca pengumuman pemerintah buat anak-anak bikin terharu. Selain itu salfok sama tamannya, hijau luas, bersih lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mbak :)
      Disini taman memang bersih, Mbak. Pengunjung membawa pulang sampah mereka sendiri. Bahkan tidak ada tempat sampah lho. Adanya hanya di dekat toilet / area cuci tangan.

      Delete
  9. Himbauan untuk anak-anaknya kreatif banget ya mba, belum tentu Orangtuanya bisa ngomong begitu ke anak-anaknya (jadi inget status-status orang di timeline kemaren tentang ragunan) hihihi, seandainya disini juga diterapkan seperti itu, tapi belum tentu juga bisa tertib, karena karakter orang sini kan berbeda lagi dengan orang sana, lebih bervariasi. 😂😁

    Ngomong-ngomong, orang sana jarang miara ayam kayak di kampung-kampung sini ya mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mbak Rini.
      Iya, Mbak. Ini terpasang di beberapa taman kota.
      Wah, belum cek timeline itu.

      Untuk hewan peliharaan, yang paling banyak adalah anjing dan kucing, Mbak. Itupun tidak semua apato/mansion (sebutan apartment disini) memperbolehkan memelihara hewan. Untuk yang melihara ayam, di Tsukuba aku belum pernah lihat langsung, Mbak. Pernahnya di TV, itupun warga yang tinggal di area banyak persawahan/kebun.

      Delete
  10. Tetap hati-hati ya mbaaa... soalnya yang udah memberlakukan aturan baru dengan pembatasan ini pun masih khawatir juga dengan munculnya kembali orang-orang yang terpapar virus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak.
      Terima kasih.
      Betul, tetap harus berhati-hati dan menjaga kesehatan. Begitu juga untuk mbak sekeluarga ya. :)

      Delete
  11. Mbaaak... Aku kangen bisa jalan-jalan ke taman sama anakku gitu. Di Indonesia agak horor kalau mau begitu. Nggak semua orang mau pakai masker saat keluar. Horornya lagi, orang-orang ini tiba-tiba ada di dekat kami gitu. Padahal, kami sudah usaha untuk jaga jarak dari keramaian. Hiks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak :)
      Saat ini tinggal dimana mbak?

      Menghargai orang lain dan privacy-nya. Hal seperti itu yang kita harus tularkan ke yang lain. Jadi mereka sedikit menjaga jarak, sehingga semua bisa menikmati taman dengan nyaman.

      Delete
  12. asri banget ya mba taman di jepang tuh, pengin juga ih merasakan punya taman begini di Indonesia haha. sehat selalu mba sekeluarga disana. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Karena warga Jepang itu senang bekerja, jadi taman adalah sarana mereka untuk refeshing. Maka taman didesain seasri mungkin. Selain itu untuk jadi tempat meeting point bila terjadi bencana juga mbak.
      Aamiin. Terima kasih, Mbak.

      Doa yang sama untuk Mbak :)

      Delete
  13. Baru kali ini nemu pesan di fasilitas umum, sehalus ini.anak-anak memang pasti kecewa,tapi selain permintaan maaf pemerintah juga memberi saran. Menenangkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akupun membacanya tersentuh, Mbak.
      Memahami perasaan anak-anak banget ya. Supaya mereka tidak sedih meski belum bisa bermain dengan banyak teman.

      Delete
  14. Ommoo, salut sama pemerintah Jepang eui. Pesan-pesannya sangat penuh dengan empati, membuat hati terasa hangat. Alhamdulillah kalau di clusterku ada semacam taman bermain juga, jadi meski dalam pandemi, kami masih bisa menghirup udara segar atau berjemur di taman

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak.
      Alhamdulillah, bisa bermain di taman juga ya.
      Mbak, tinggal dimana ini? Koreakah, Mbak?

      Delete
  15. Masya Allah, pengumuman di tamannya heartfelt ya alias hangat buat dibaca. Pasti senang banget bisa ke taman setelah beberapa lama karantina di rumah

    ReplyDelete
  16. masyaAllah seger banget tamannya mbak arsita. semoga pemerintah indonesia bisa nyontoh langkah2 jepang dalam pandemi covid ini hhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin..

      Sepertinya beberapa kota, Surabaya salah satunya, taman kotanya sudah rapi dan asri ya, Mbak.

      Delete
  17. Aku baca n liat foto2nya jd inget kampuuung.. Heu.

    Sumpah deh kalo pandeminya udah selesai mau pulang kampung aja rasanya. Kangen dg rumput hijau. Entah kpn bs ya.. Mengingat disini udah transmisi lokal dan clusternya terus nambah. Sedihnya tmsk tingkat kematian tertinggi di indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kota tempat kami tinggal termasuk kampung juga, Mbak. Masih banyak sawah dan tanah lapang.

      Betul ya, Mbak. Suasana kampung selalu bikin kangen.

      Mbak, tinggal dimana?

      Delete
  18. Ya ampun, salah fokus. Si adek udah belajar jalan aja. Rasanya baru kapan hari dapat berita Mbak Sita lahiran. Btw pemerintah Jepang thoughtful banget ya, bahkan taman sampai dikasih pengumuman seperti itu supaya tetap bisa digunakan secara aman. Jadi kangen main di playground.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe,
      Iya ya, Mbak.

      Agustus tahun lalu lahirnya, sekarang sudah 10 bulan lebih dikit, Mbak.

      Semoga keadaan di Surabaya lekas pulih ya, Mbak. Dan dimana new normal ini semua pihak termasuk masyarakat lebih aware dan saling berperan untuk mencegah penyebaran atau timbulnya kasus baru. Aamiin

      Delete
  19. Tamannya bagus banget ya. Juga bersih. Pemerintahnya juga santun sekali memberikan pengumumuman terkait kondisi yang sedang terjadi. Jadi ngayal kapan Indonesia seperti itu. Btw, senangnya bisa tinggal di Jepang. Salah satu negara favorit yang ingin kukunjungi. Dulu pernah belajar bahasanya, tapi karena lama tak dipakai sudah musnah deh hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, terima kasih, Mbak.
      Semoga mbak juga dimudahkan untuk bisa sampai disini ya. Aamiin.

      Wah, pernah belajar bahasa Jepang juga?
      Yuk, dipraktekkan lagi.

      Delete
  20. 4,5 thn di Jepang udah bisa baca tulis aksara Jepang mbak? Keren bangeeet.. Semiga suatu hari saya bisa ke sana bersama suami dan anak2. Pengen liat sakura di musim semi

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊

Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝